ini pkm lagi guys, sori kalo penempatnnya ngga rapi,sudah deh ngerapihin :( semoga ngerti dan selamat membaca guys, see you......................
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
PEMANFAATAN MENGKUDU SEBAGAI ES
KRIM PENGOBATAN DAN LIMBAHNYA SEBAGAI MAKANAN UNGGAS
BIDANG KEGIATAN:
PKM-GT
Diusulkan oleh:
Syaifurrahman
(20130660028)
Desy
Widyaningrum (20130661041)
Fitria
Nurul Aida (20130661030)
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
SURABAYA
2015
LEMBAR
PENGESAHAN
1. Judul
Kegiatan :
Pemanfaatan Mengkudu Sebagai Es Krim Pengobatan Dan Limbahnya Sebagai Makanan
Unggas
2.
Bidang Kegiatan : ( ) PKM-AI (
√ ) PKM-GT
3. Ketua
Pelaksana Kegiatan
a. Nama
Lengkap : Syaifurrahman
b. NIM : 20130660028
c. Jurusan : D3 Keperawatan
d.
Universitas : Universitas Muhammadiyah
Surabaya
e. Alamat
Rumah/ No. HP : Jl. Tambak Wedi Baru 8/63
4. Anggota : 2 orang
5. Dosen
Pembimbing
a. Nama Lengkap dan Gelar : Rachmawati Ika S., S.ST., M.
Kes
b. NIDN : 0723117502
c. Alamat Rumah dan No. Telp./HP : Jl. Kendung 3/90, Surabaya / 085732448543
Surabaya,
10 Maret 2015
Menyetujui,
Ketua
Program Studi
D3 Keperawatan
(Pipit Festy W
SKM, M.Kes)
NIDN 0029127401
|
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah senantiasa tertuju pada Allah SWT
yang telah melimpahkan segala nikmat, rahmat, dan karunia-Nya. Limpahan kasih,
perhatian, serta bimbingan yang tiada habis-habisnya dari segenap pihak juga
sangat berperan besar bagi penyusunan program kreativitas mahasiswa dengan
judul Pemanfaatan Mengkudu Sebagai Es Krim Pengobatan dan Ampasnya Sebagai
Makanan Unggas. Program kreativitas mahasiswa ini disusun dikarenakan belum
maksimalnya pemanfaatan mengkudu di Indonesia. Oleh karena itu, program kreativitas
mahasiswa ini disusun untuk memberikan salah satu alternatif untuk mendapatkan
pengobatan dari pembuatan es krim mengkudu dengan rasa yang nikmat.
Penulis
mengucapkan terima kasih tak terhingga kepada:
1.
Rachmawati Ika S., S.ST., M.Kes selaku
pembimbing dalam pembuatan dan penyusunan program kreatif mahasiswa gagasan tertulis (PKM-GT) ini.
2.
Pipit Festi W., S.KM., M.Kes selaku
ketua program studi D3 Keperawatan.
3.
Seluruh keluarga, dan pihak pihak yang
telah membantu dalam pembuatan (PKM-GT) ini.
Semoga program
kreativitas mahasiswa ini dapat memberi manfaat kepada berbagai pihak untuk
menambah pengetahuan dan sebagai bahan referensi dalam bidang pemanfaatan buah
serta ekstrak mengkudu. Lebih jauh harapan penulis, semoga program kreativitas
mahasiswa ini dapat memotivasi berkembangnya studi dan penelitian lebih lanjut
mengenai es krim buah mengkudu sebagai es krim pengobatan juga ekstrak buah
mengkudu yang sangat bermanfaat untuk makanan unggas. Akhirnya penulis
menyadari bahwa program kreativitas mahasiswa ini masih jauh dari sempurna,
untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari berbagai
pihak untuk perbaikan program kreativitas mahasiswa selanjutnya.
Surabaya,
10 Maret 2015
Penulis
PEMANFAATAN MENGKUDU SEBAGAI ES
KRIM PENGOBATAN DAN AMPASNYA SEBAGAI MAKANAN UNGGAS
Syaifurrahman, Desy Widyaningrum,
Fitria Nurul Aida
Universitas Muhammadiyah Surabaya
Ringkasan
Di
Indonesia mengkudu tersebar luas dan biasanya tumbuh secara liar di pekarangan
atau pinggir jalan. Pohon mengkudu dikenal sejak kawasan Aceh menyebar ke
Sumatera Utara, Riau, Jambi, Palembang, Lampung, Sumbawa, Pulau Jawa,
Kalimantan, Sulawesi sampai Sumba, Sumbawa, Flores, dan Irian. Dan karena
kebodohan dan ketidaktahuan kita serta ketidak pedulian kita, buah mengkudu
nyaris tidak mendapat perhatian. Apalagi bentuk buahnya yang cenderung buruk
dan baunya yang kurang sedap menjadikan mengkudu seperti seorang penderita
kusta yang tercampakan. Hanya sedikit orang yang mengonsumsinya, itu pun hanya
dijadikan bahan rujak coel selingan karena bosan dengan buah lain.
Hasil
riset Lembaga Pengkajian Bisnis Pangan Bogor, dari 50 perusahaan tersebut,
sedikitnya 900 juta liter sari mengkudu terjual tiap bulan. Jika pada tahun
1999 omset bisnis mengkudu mencapai Rp 1,5 miliar, pada tahun 2001 menjadi Rp
40 miliar. Sedangkan di seluruh dunia, omset bisnis mengkudu mencapai angka 500
juta dolar AS. Dengan asumsi produksi setiap liter jus mengkudu membutuhkan 4-8
kg buah segar, berarti setiap bulan dibutuhkan 720-1.440 kg buah mengkudu segar
untuk diolah.
Menurut Dr. Arijanto Jonosewojo,
SpPD, Kepala Poliklinik Pengobatan Komplementer dan Alternatif RS Dr Soetomo
Surabaya, ada banyak factor yang membuat pengobatan herba tidak berjalan sesuai
harapan. Umumnya, keadaan tersebut disebabkan kurangnya pemahaman pasien
mengenai tata cara mengkonsumsi herbal.
Tujuannya
agar masyarakat lebih banyak mengetahui khasiat dari buah mengkudu yang bisa
digunakan dalam pembuatan ice cream dan ampasnya diolah untuk pakan ternak
unggas bagi para peternak.
Manfaatnya untuk memberikan
pengetahuan kepada masyarakat dalam pengolahan buah yang jarang dipakai sebagai
buah yang banyak menghasilkan manfaat dan digunakan sebagai es krim dan limbahnya
digunakan sebagai pakan unggas, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat dalam berwirausaha dan meningkatkan penghasilan peternak kecil.
Penggunaan limbah
mengkudu dengan 4 level yang berbeda (0,0; 1,2; 2,4; dan 4;8g/kg) terhadap
seratus ekor anak ayam umur sehari menunjukan bahwa bobot hidup ayam selama
penelitian tidak nyata (P>0,05) dipengaruhi oleh perlakuan. Dimana
penggunaan limbah mengkudu pada level tertinggi (4,8 g/kg) menunjukan hasil
yang sama dengan kontrol, sedangkan pada level rendah (1,2 dan 2,4 g/kg)
menunjukkan hasil bobot hidup yang lebih rendah.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanaman mengkudu adalah termasuk tanaman
obat yang banyak tumbuh di daerah tropis, termasuk di Indonesia. Tanaman ini
dapat tumbuh di dataran rendah hingga pada ketinggian 1500 m. Tinggi pohon
mengkudu dapat mencapai 3-8 m, memiliki bunga bongkol berwarna putih. Buahnya
merupakan buah majemuk, yang masih muda berwarna hijau mengkilap dan memiliki
totol-totol, dan ketika sudah tua berwarna putih dengan bintik –bintik hitam.
Daging buah tersusun dari buah-buah batu berbentuk piramid, berwarna coklat
merah. Setelah lunak, daging buah mengkudu banyak mengandung air yang aromanya
seperti keju busuk. Bau itu timbul karena pencampuran antara asam kaprik dan
asam kaproat (senyawa lipid atau lemak yang gugusan molekulnya mudah menguap,
menjadi bersifat seperti minyak atsiri ) yang berbau tengik dan asam kaprilat
yang rasanya tidak enak.
Diduga kedua senyawa ini bersifat aktif
sebagai antibiotic. Klasifikasi dari tanaman mengkudu adalah kerajaan
Plantae, Ordo Gentianales, Famili Rubiaceae, Genus Morinda dan spesies M.
Citrifolia. Sejak jaman kuno tanaman ini digunakan sebagi obat, di Vietnam
akarnya digunakan untuk mengatasi kaku-kaku dan tetanus dan terbukti melawan
ketegangan arteri. Daunnya untuk menyembuhkan disentri, diare, kolik, mual-mual
dan kejang-kejang, tonik dan antiseptik. Buahnya sebagai diuretik dan laksatif,
digunakan juga untuk pengobatan asma dan gangguan pernapasan lainya, obat encok
dan sejenis peradangan lainya.
Pengobatan
herbal pun harus mengikuti tata cara agar berjalan sesuai harapan, aman dan
efektif. Rupanya herbal dalam bentuk ramuan, jamu, bubuk maupun bentuk lain
merupakan salah satu pengobatan tradisional yang paling banyak dilirik dalam
pengobatan kanker.
Banyak yang pengobatannya lancar dan
berhasil sembuh, namun ada juga yang hasil pengobatannya tidak sesuai harapannya.
Ada beberapa kasus yang dialami oleh beberapa orang, sebut saja Pradi Shinta
(27 tahun bukan nama sebenarnya) yang berdomisili di Semarang. Ia menyayangkan
timbulnya Kristal-kristal batu di ginjal Sang Ayah. Sejak didiagnosa kanker
usus besar stadium 3B enam bulan lalu, ayah Shinta memang rajin minum bubuk
kunyit putih (Curcuma mangga) dan sari buah mengkudu (Morinda Citrifolia).
Dokter menduga, Kristal-kristal itu muncul karena herbal yang diminum ayahnya.
Sementara Risha (34 tahun, bukan nama sebenarnya) dari Semarang, merasa terlena
dengan penampilan sehat Ivan, suaminya sehingga lupa memantau efektivitas
ramuan herba yang diminum. Ivan seperti tidak sakit dan mengaku tubuhnya lebih
nyaman sejak minum ramuan itu, jadi tetap diteruskan. Tahu-tahu Ivan batuk
hebat, muntah darah dan kritis. Ternyata sel kankernya sudah menyebar dengan
cepat dari stadium 2A ke stadium 4.
1.2 Tujuan
Tujuan penulisan ini adalah agar
masyarakat lebih banyak mengetahui khasiat dari buah mengkudu yang bisa digunakan
dalam pembuatan es krim dan limbahnya diolah untuk pakan ternak unggas bagi
para peternak.
1.3 Manfaat
Manfaat penulisan ini adalah untuk
memberikan pengetahuan kepada masyarakat dalam pengolahan buah yang jarang dipakai
sebagai buah yang banyak menghasilkan manfaat dan digunakan sebagai es krim dan
limbahnya digunakan sebagai pakan unggas, sehingga dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dalam berwirausaha dan meningkatkan penghasilan
peternak kecil.
GAGASAN
2.1
Sejarah Mengkudu di Indonesia
Di Indonesia mengkudu tersebar luas dan biasanya
tumbuh secara liar di pekarangan atau pinggir jalan. Pohon mengkudu dikenal
sejak kawasan Aceh menyebar ke Sumatera Utara, Riau, Jambi, Palembang, Lampung,
Sumbawa, Pulau Jawa, Kalimantan, Sulawesi sampai Sumba, Sumbawa, Flores, dan
Irian. Dan karena kebodohan dan ketidaktahuan kita serta ketidak pedulian kita,
buah mengkudu nyaris tidak mendapat perhatian. Apalagi bentuk buahnya yang
cenderung buruk dan baunya yang kurang sedap menjadikan mengkudu seperti seorang
penderita kusta yang tercampakan. Hanya sedikit orang yang mengonsumsinya, itu
pun hanya dijadikan bahan rujak coel selingan karena bosan dengan buah lain.
Untuk sekian lama, mengkudu seperti musnah dalam
kehidupan orang Indonesia dan nyaris tak ada orang yang merasa kehilangan.
Pohon yang tersisa pun banyak ditebang. Baru kemudian ketika para ahli
mengumumkan bahwa mengkudu sesungguhnya memiliki sifat multiguna sebagai
tanaman obat, kita tersentak. Mengkudu pun kini banyak dicari orang dan menjadi
salah satu primadona bisnis dengan omset miliaran rupiah.
Tahun 1949, jurnal Pacific Science terbitan Hawaii
mengulas pohon pendatang dari Indonesia yang hidup secara liar sejak kawasan
pantai sampai ketinggian 500 meter dpl (di atas permukaan laut). Sejak kulit
akarnya yang digunakan sebagai pewarna untuk menyamak kain, daun muda/pucuk
batang untuk sayuran dan obat, dan terutama buahnya yang tua dan yang sudah
masak, sebagai bahan baku pembuatan sari buah, dengan manfaat obat yang sangat
luas dan mujarab.
Dari segi penelitian ilmiah, khasiat buah mengkudu
bukan omong kosong. Serangkaian penelitian yang dilakukan oleh banyak
laboratorium dan lembaga perguruan tinggi terkenal di Amerika Serikat,
membuktikan keampuhan komponen berkhasiat yang terdapat di dalam sari buah
mengkudu yang sudah masak. Dipelopori oleh Hawaii dan Malaysia, bisnis sari
buah mengkudu kini berjalan di beberapa negara lain, termasuk Indonesia. Di
Indonesia sendiri menjadi terkenal sejak pakar tanaman obat Prof. Hembing
Wijayakusumah memperkenalkan mengkudu sebagai salah satu tanaman obat
berkhasiat. Pada tahun 1998 perkembangan pasar mengkudu di Indonesia makin tak
terbendung. Hanya dalam tempo 3 tahun, sedikitnya telah ada 50 perusahaan yang
bergerak dalam bidang pengolahan mengkudu, baik skala besar (pabrikan) maupun
rumah tangga (home industry).
Walau saat ini buah mengkudu sudah memiliki nilai
bisnis tinggi dengan pangsa pasar yang luas, upaya mengkebunkannya baru dimulai
di beberapa tempat. Secara umum buah mengkudu yang diolah oleh beberapa pabrik
penghasil sari buahnya (seperti Indononi, Javanoni, Balinoni, dan sebagainya)
dikumpulkan dari pohon ke pohon dari kampung ke kampung atau dari tempat ke
tempat lainnya, tergantung kepada tempat tumbuhnya yang masih liar. Jangan
heran kalau pada awal-awalnya harga buah mengkudu tua/masak sekitar Rp 500,-
per kg, sekarang melonjak antara Rp 1.500,- sampai Rp 2.000,- per kg, begitupun
jumlah dan kelangsungan pasokannya terus tersendat.
Hasil riset Lembaga Pengkajian Bisnis Pangan Bogor,
dari 50 perusahaan tersebut, sedikitnya 900 juta liter sari mengkudu terjual
tiap bulan. Jika pada tahun 1999 omset bisnis mengkudu mencapai Rp 1,5 miliar,
pada tahun 2001 menjadi Rp 40 miliar. Sedangkan di seluruh dunia, omset bisnis
mengkudu mencapai angka 500 juta dolar AS. Dengan asumsi produksi setiap liter
jus mengkudu membutuhkan 4-8 kg buah segar, berarti setiap bulan dibutuhkan
720-1.440 kg buah mengkudu segar untuk diolah.
Menurut Dr. Arijanto Jonosewojo,
SpPD, Kepala Poliklinik Pengobatan Komplementer dan Alternatif RS Dr Soetomo
Surabaya, ada banyak faktor yang membuat pengobatan herbal tidak berjalan
sesuai harapan. Umumnya, keadaan tersebut disebabkan kurangnya pemahaman pasien
mengenai tata cara mengkonsumsi herbal.
2.2 Pengaruh limbah mengkudu terhadap
unggas
Penggunaan limbah mengkudu dengan 4
level yang berbeda (0,0; 1,2; 2,4; dan 4;8 g/kg) terhadap seratus ekor anak
ayam umur sehari menunjukan bahwa bobot hidup ayam selama penelitian tidak
nyata (P>0,05) dipengaruhi oleh perlakuan. Dimana penggunaan limbah mengkudu
pada level tertinggi (4,8 g/kg) menunjukan hasil yang sama dengan kontrol,
sedangkan pada level rendah (1,2 dan 2,4 g/kg) menunjukkan hasil bobot hidup
yang lebih rendah. Namun penelitian lanjutan yang dilakukan oleh Bintang (2008)
menunjukan hasil yang berbeda dengan penelitian sebelumnya, dimana penggunaan limbah
mengkudu dengan level 5 g/kg memiliki bobot hidup lebih tinggi yaitu 1325 g
dibandingkan penelitian sebelumnya dengan level 4,8 g/kg yang memiliki
bobot hidup 1085 g. Perbedaan bobot hidup ini disebabkan karena kandungan yang
terdapat di dalam limbah mengkudu mengandung beberapa senyawa bioaktif seperti
pilifenol dan saponin. Polifenol dapat berupa bentuk antrakinon jika
berhubungan dengan aktivitas metabolisme hewan. Antrakinon merupakan senyawa
anti bakteri sehingga efektif untuk membasmi bakteri patogen yang terdapat di
dalam saluran pencernaan unggas. Kandungan antrakinon dalam limbah mengkudu
lebih tinggi (1,20 %) dibandingkan dengan lidah buaya (Bintang, 2008).
Hal di atas berbeda dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Nurhayati (2005) yang menunjukkan bahwa
pemberian tepung buah mengkudu pada taraf 10 % tidak nyata (P>0,05)
mempengaruhi konsumsi ransum. Ini berati bahwa pada ransum tidak terjadi
perubahan rasa, warna, dan bau sehingga palatabilitas pakan tidak terganggu.
Penambahan limbah mengkudu dapat
memperbaiki bobot hidup unggas dikarenakan kandungan senyawa bioaktifnya yang
dapat membasmi beberapa bakteri patogen dalam salauran pencernaan, sehingga
penyerapan makanan menjadi lebih sempurna. Hal inilah yang menyebabkan bobot
badan unggas meningkat karena lebih banyak menyerap nutrisi yang terdapat dalam
pakan.
Konversi ransum pada penelitian
Bintang (2008) menunjukan hasil yang baik dimana terjadi kemiripan antara nilai
konversi ransum yang diberi limbah mengkudu 5 g/kg (1,66) dengan ransum yang
diberi antibiotika ZnB (1,66). Hasil diatas lebih baik dari pada penelitian
sebelumnya dengan perlakuan ransum kontrol (1,72) dan limbah mengkudu 4,8 g/kg
(1,63). Hal ini disebabkan karena adanya saponin dalam limbah mengkudu, dimana
saponin mampu meningkatkan permeabilitas dinding sel pada usus, meningkatkan
penyerapan zat makanan sehingga nilai konversi ransum yang dihasilkan lebih
baik. Bintang (2007) melaporkan bahwa saponin pada kadar yang rendah dapat
meningkatkan transportasi zat nutrisi antar sel, tetapi pada kadar yang tinggi
dapat membunuh sel. Sehingga bioaktif limbah mengkudu dapat digunakan sebagai
imbuhan pakan alternatif untuk mengganti antibiotika, karena memperbaiki
efesiensi penggunaan ransum dan dapat mengurangi berbagai resiko atau resisten
terhadap antibiotika.
2.3 Kolesterol Ayam Broiler yang
diberi Daun Mengkudu Fermentasi
Meningkatnya pendidikan di Indonesia
mendorong masyarakat mulai menuntut produk peternakan yang aman dan sehat,
salah satunya adalah daging ayam yang rendah kolesterol. Hasil penelitian yang
dilakukan oleh Syahruddin (2011) dengan menggunakan tepung daun mengkudu
fermentasi terhadap 240 ekor anak ayam broiler umur satu hari (DOC), dengan
delapan perlakuan yaitu : 0, 3, 6, 9, 12, 15, 18 dan 21%. Daun mengkudu
difermentasi terlebih dahulu dengan menggunakan kapang Neurospora sitophila karena
kapang ini bersifat karotenogenik ( penghasil β- karoten).
2.4 Kandungan Serat Daun Mengkudu
Buah dan daun mengkudu merupakan bahan
pangan dengan kandungan gizi lengkap. Selain berbagai vitamin, protein, dan
mineral, mengkudu juga mengandung xeronine, proxeronine, steroid alami,
alizarin, lysin, sodium, asam kaprat, asam kaprilat, asam kaproat, arginine,
antraquinone, trace elements, fenilalanin,selenium,magnesium. Di antara
zat-zat gizi tersebut terdapat zat antibakteri yang dapat membunuh Pseudomonas
aeruginosa, Protens morganii, Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, dan
Escherichia coli (penyebab diare),Salmonella montivideo, S. scotmuelleri, S.
typhii (penyebab tifus), dan Shigella dysenteriae, S. flexnerii, S.
pradysenteriae, serta Staphylococcus aureus.
Senyawa scopoletin yang banyak terdapat pada mengkudu selain bersifat
antibakteri, antiradang dan antialergi, juga dapat meningkatkan sistem
kekebalan tubuh (imunomodulator).
Kandungan serat kasarnya cukup tinggi
sehingga pemberian pada pakan unggas harus dibatasi, mengingat ternak unggas
tidak dapat mencerna serat kasar secara sempurna karena unggas tidak
dapat mengsekresi enzim yang dapat menghidrolisis serat kasar
(selulase). Pemberian limbah mengkudu sebanyak 5 g/kg ransum dapat meningkatkan
efesiensi penggunaan pakan dan mampu meningkatkan bobot telur dibandingkan
dengan kontrol. Buah mengkudu yang sudah dibuat tepung dapat diberikan
pada ransum ayam broiler sampai taraf 10% tanpa mempengaruhi karkas ayam
pedaging.
2.5 Pemanfaatan Air Mengkudu
Air mengkudu mengandung zat aktif yang
berperan menurunkan kadar lemak, yang bekerja memblok penyerapan kolesterol
sehingga dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah, sehingga penambahan
dalam air minum pada ayam broiler dapat menurunkan kadar lemak abdomen.
Pemberian air mengkudu pada taraf 75 ml/ liter air minum tidak memperbaiki
persentase berat karkas dan susut masak, namun berpengaruh positif menurunkan
persentase lemak abdomen maupun kadar lemak daging.
KANDUNGAN DAN MANFAAT DARI BUAH
MENGKUDU
3.1 Manfaat Buah Mengkudu
Meningkatkan kemampuan sistem kekebalan
tubuh, keteraturan fungsi sel, dan regenerasi sel-sel yang rusak. Fakta bahwa
mengkudu dapat digunakan dalam berbagai kondisi. Sebenarnya mengkudu dapat
diaplikasikan pada berbagai hal penting dan beberapa hal penunjang lainnya.
Mengkudu sangat berguna sebagai obat penyembuh karena beberapa fungsi dibawah
ini :
1. Meningkatkan
energi tubuh
2. Mengurangi
rasa sakit
3. Anti
peradangan dan antitistamin
4. Mengandung
anti zat bakteri yang dapat melindungi tubuh dari gangguan pencernaan dan
jantung.
5. Mengandung
melatonoin dan serotonin yang dapat membantu mengatur jadwal tidur,mengatur
suhu tubuh dan mengatur kondisi psikis.
3.2 Kandungan Buah
Mengkudu
· Zat
nutrisi: secara keseluruhan mengkudu merupakan buah makanan bergizi lengkap.
Zat nutrisi yang dibutuhkan tubuh, seperti protein, viamin, dan mineral
penting, tersedia dalm jumlah cukup pada buah dan daun mengkudu. Selenium,
salah satu mineral yang terdapat pada mengkudu merupakan antioksidan yang
hebat.
· Berbagai
jenis senyawa yang terkandung dalam mengkudu : xeronine, plant
sterois,alizarin, lycine, sosium, caprylic acid, arginine, proxeronine, antra
quinines, trace elemens, phenylalanine, magnesium, dll.
· Terpenoid.
Zat ini membantu dalam proses sintesis organic dan pemulihan sel-sel tubuh.
· Zat
anti bakteri. Zat-zat aktif yang terkandung dalam sari buah mengkudu itu dapat
mematikan bakteri penyebab infeksi, seperti Pseudomonas aeruginosa, Protens
morganii, Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, dan Escherichia coli. Zat
anti bakteri itu juga dapat mengontrol bakteri pathogen (mematikan) seperti
Salmonella montivideo, S . scotmuelleri, S . typhi, dan Shigella dusenteriae, S
. flexnerii, S . pradysenteriae, serta Staphylococcus aureus.
· Scolopetin.
Senyawa scolopetin sangat efektif sebagi unsur anti peradangan dan anti-alergi.
· Zat
anti kanker. Zat-zat anti kanker yang terdapat pada mengkudu paling efektif
melawan sel-sel abnormal.
· Xeronine
dan Proxeronine. Salah satu alkaloid penting yang terdapt di dalam buah
mengkudu adalah xeronine. Buah mengkudu hanya mengandung sedikit xeronine, tapi
banyak mengandung bahan pembentuk (precursor) xeronine alias proxeronine dalam
jumlah besar. Proxeronine adalah sejenis asam nukleat seperti koloid-koloid
lainnya. Xeronine diserap sel-sel tubuh untuk mengaktifkan protein-protein yang
tidak aktif, mengatur struktur dan bentuk sel yang aktif.
3.3 Aplikasi es krim
mengkudu dan limbah mengkudu
Es krim mengkudu dibuat dari bahan es krim
biasa seperti dipasaran, namun ditambahi dengan kandungan mengkudu di dalam es
krim tersebut. Yang membedakan es krim mengkudu ini dengan es krim yang lain
yaitu es krim biasanya membuat batuk, tetapi untuk es krim mengkudu ini dapat
mengobati batuk. Dari khasiat buah mengkudu yang bermacam macam dikombinasikan
dengan es krim yang nikmat sehingga anak anak pun dapat mengkonsumsi es krim
mengkudu ini tanpa ada efek yang dapat menyebabkan batuk. Selain itu dilihat
dari khasiat dan kegunaan mengkudu, es krim mengkudu ini dapat di konsumsi
sebagai obat yang tidak pahit justru menjadi obat yang membuat orang tidak
malas untuk mengkonsumsinya yaitu pengidap kanker dan lain sebagainya.
Limbah mengkudu dapat di aplikasikan
sebagai makanan bagi unggas yang berkhasiat untuk manfaat penggunaan mengkudu
dalam pakan dan air minum ternak dapat menggantikan antibiotika yang sering
digunakan untuk meningkatkan produktifitas ternak unggas. Banyak peternak
yang menggunakan antibiotika yang berlebih sehingga dapat membahayakan,
karena penggunaan antibiotika yang tidak sesuai dengan dosis yang dianjurkan
dapat membahayakan konsumen yang mengkonsumsi produk tersebut yakni timbulnya
bakteri yang resisten terhadap antibiotika.
KESIMPULAN
Sejak jaman kuno tanaman ini digunakan
sebagi obat, di Vietnam akarnya digunakan untuk mengatasi kaku-kaku dan tetanus
dan terbukti melawan ketegangan arteri. Daunnya untuk menyembuhkan disentri,
diare, kolik, mual-mual dan kejang-kejang, tonik dan antiseptik. Buahnya
sebagai diuretik dan laksatif, digunakan juga untuk pengobatan asma dan
gangguan pernapasan lainya, obat encok dan sejenis peradangan lainya.
Banyak sekali manfaat dari buah
mengkudu, namun jarang sekali masyarakat yang tidak mengetahuinya. Bau dan
rasanya juga sangat tidak disuka oleh masyakarat. dari situ kami membuat es
krim mengkudu untuk mengaplikasikan manfaat dari buah engkudu tersebut.
Penambahan limbah mengkudu dapat
memperbaiki bobot hidup unggas dikarenakan kandungan senyawa bioaktifnya yang
dapat membasmi beberapa bakteri patogen dalam salauran pencernaan, sehingga
penyerapan makanan menjadi lebih sempurna. Hal inilah yang menyebabkan bobot
badan unggas meningkat karena lebih banyak menyerap nutrisi yang terdapat dalam
pakan.
DAFTAR PUSTAKA
Bangun, A.P., 2002. Prospek pemasaran tanaman obat mengkudu dalam rangka mendukung medis.
Barani, A.M., 2002. Pengembangan agribisnis tanaman obat di Indonesia. Dirjen
Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian. Deptan, Jakarta.
Kemala, S., Sudiarto, E.R. Pribadi, J.T.
Yuhono, Yusron, M. Ludi, M., Mono, R., B. Waskito dan Hera N., 2003. Serapan, Pasokan dan Pemanfaatan Tanaman
Obat di Indonesia. Laporan akhir tahun bagian proyek pengkajian teknologi
pertanian partisipatif Balittro. Bogor.
Wijayakusuma, H.M., H.S. Dalimarta, A.S.
Wirian, T. Yaputra, dan B. Wibowo. 1992. Tanaman
berkhasiat obat di Indonesia.
Rukmana, R. 2002. Mengkudu Budi Daya dan Prospek Agribisnis. Kanisius. Yogyakarta.
Santoso B.H. 2008. Ragam dan Khasiat Tanaman Obat. Agro Media Pustaka. Jakarta.
LAMPIRAN
Boidata
Ketua Dan Anggota
KETUA
KELOMPOK
A.
IDENTITAS
DIRI
1.
|
Nama
Lengkap
|
Syaifurrahman
|
2.
|
Jenis
Kelamin
|
Laki
– Laki
|
3.
|
Program
Studi
|
D3
Keperawatan
|
4.
|
NIM
|
20130660028
|
5.
|
Tempat
dan Tanggal Lahir
|
Surabaya,
4 November 1995
|
6.
|
E-mail
|
|
7.
|
Nomer
Telepon/HP
|
085730359974
|
B. RIWAYAT
PENDIDIKAN
|
SD
|
SMP
|
SMA
|
Nama Institusi
|
SDN KEDUNG COWEK 1 SURABAYA
|
SMP WACHID HASYIM 1 SURABAYA
|
SMAN 7 SURABAYA
|
Jurusan
|
|
|
IPA
|
Tahun Masuk - Lulus
|
2001 - 2006
|
2007 - 2009
|
2010 - 2012
|
ANGGOTA
1
A.
IDENTITAS
DIRI
1.
|
Nama
Lengkap
|
Desy
Widyaningrum
|
2.
|
Jenis
Kelamin
|
Perempuan
|
3.
|
Program
Studi
|
D3
Kebidanan
|
4.
|
NIM
|
20130661041
|
5.
|
Tempat
dan Tanggal Lahir
|
Wonogiri,
10 Desember 1995
|
6.
|
E-mail
|
|
7.
|
Nomer
Telepon/HP
|
085725656162
|
B.
RIWAYAT
PENDIDIKAN
|
SD
|
SMP
|
SMA
|
Nama Institusi
|
SDN 1 SEMBUKAN, WONOGIRI
|
SMPN 1 SIDOHARJO, WONOGIRI
|
SMK BHAKTI MULIA WONOGIRI
|
Jurusan
|
-
|
-
|
FARMASI
|
Tahun Masuk - Lulus
|
2001 - 2006
|
2007 - 2009
|
2010 - 2012
|
ANGGOTA
2
A.
IDENTITAS
DIRI
1.
|
Nama
Lengkap
|
Fitria
Nurul Aida
|
2.
|
Jenis
Kelamin
|
Perempuan
|
3.
|
Program
Studi
|
D3
Kebidanan
|
4.
|
NIM
|
20130661030
|
5.
|
Tempat
dan Tanggal Lahir
|
Surabaya,
26 Februari 1995
|
6.
|
E-mail
|
|
7.
|
Nomer
Telepon/HP
|
083856719553
|
A.
RIWAYAT
PENDIDIKAN
|
SD
|
SMP
|
SMA
|
Nama Institusi
|
SDN TENGGILIS MEJOYO 2 SURABAYA
|
SMPN 17 SURABAYA
|
SMAN 20 SURABAYA
|
Jurusan
|
-
|
-
|
IPA
|
Tahun Masuk - Lulus
|
2001 - 2006
|
2007 - 2009
|
2010 - 2012
|
BIODATA DOSEN PENDAMPING
1
|
Nama Lengkap
|
Rachmawati
Ika,S.ST,M.Kes
|
2
|
JenisKelamin
|
Perempuan
|
3
|
NIDN
|
0723117502
|
4
|
Alamat Rumah
|
Jl. Kendung
3/90, Surabaya
No. Telp. 085732448543
|
5
|
Riwayat Pendidikan
|
SDN Asem Rowo I Surabaya (1982-1988)
SMP Tasbaya Surabaya (1988-1991)
SPK Sutomo Surabaya (1991-1994)
PPB Sutomo Surabaya (1994-1995)
Akbid Sutomo Surabaya (1999-2001)
D4 Sutomo Surabaya (2007-2008)
S2 UNS (Universitas Negeri 11 Maret Surakarta
Jurusan MKK minatnya PDPK (2009-2010)
|
6
|
Beberapa Karya Ilmiah
|
1. Hubungan Motivasi dengan Prestasi Belajar
2. Hubungan antara Pembelajaran Exposisi dengan Pembelajaran
Inquri terhadap Proses dan Motivasi pada Kuliah Patologi Kebidanan
3. Hubungan Tingkatan Pengetahuan dengan K4
|