Tuesday, January 19, 2016

PKM-GT

ini pkm lagi guys, sori kalo penempatnnya ngga rapi,sudah deh ngerapihin :( semoga ngerti dan selamat membaca guys, see you......................



PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
PEMANFAATAN MENGKUDU SEBAGAI ES KRIM PENGOBATAN DAN LIMBAHNYA SEBAGAI MAKANAN UNGGAS

BIDANG KEGIATAN:
PKM-GT
Diusulkan oleh:
Syaifurrahman                      (20130660028)
Desy Widyaningrum             (20130661041)
Fitria Nurul Aida                  (20130661030)


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
SURABAYA
2015
LEMBAR PENGESAHAN
1.      Judul Kegiatan                                     : Pemanfaatan Mengkudu Sebagai Es Krim Pengobatan Dan Limbahnya Sebagai Makanan Unggas     
2.      Bidang Kegiatan                                  : (   ) PKM-AI            ( √ ) PKM-GT
3.      Ketua Pelaksana Kegiatan
a.       Nama Lengkap                              : Syaifurrahman
b.      NIM                                              : 20130660028
c.       Jurusan                                          : D3 Keperawatan
d.        Universitas                                    : Universitas Muhammadiyah Surabaya
e.       Alamat Rumah/ No. HP                : Jl. Tambak Wedi Baru 8/63
f.       Alamat Email                                : rahmantrip_9@yahoo.com
4.  Anggota                                              : 2 orang
5.      Dosen Pembimbing    
a. Nama Lengkap dan Gelar               : Rachmawati Ika S., S.ST., M. Kes
b. NIDN                                              : 0723117502
c. Alamat Rumah dan No. Telp./HP    : Jl. Kendung 3/90, Surabaya / 085732448543

                                                                                    Surabaya, 10 Maret 2015
Menyetujui,





Ketua Program Studi
D3 Keperawatan
         
         

(Pipit Festy W SKM, M.Kes)
NIDN 0029127401

KATA PENGANTAR
            Syukur alhamdulillah senantiasa tertuju pada Allah SWT yang telah melimpahkan segala nikmat, rahmat, dan karunia-Nya. Limpahan kasih, perhatian, serta bimbingan yang tiada habis-habisnya dari segenap pihak juga sangat berperan besar bagi penyusunan program kreativitas mahasiswa dengan judul Pemanfaatan Mengkudu Sebagai Es Krim Pengobatan dan Ampasnya Sebagai Makanan Unggas. Program kreativitas mahasiswa ini disusun dikarenakan belum maksimalnya pemanfaatan mengkudu di Indonesia. Oleh karena itu, program kreativitas mahasiswa ini disusun untuk memberikan salah satu alternatif untuk mendapatkan pengobatan dari pembuatan es krim mengkudu dengan rasa yang nikmat.
Penulis mengucapkan terima kasih tak terhingga kepada:
1.      Rachmawati Ika S., S.ST., M.Kes selaku pembimbing dalam pembuatan dan penyusunan program kreatif  mahasiswa gagasan tertulis (PKM-GT) ini.
2.      Pipit Festi W., S.KM., M.Kes selaku ketua program studi D3 Keperawatan.
3.      Seluruh keluarga, dan pihak pihak yang telah membantu dalam pembuatan (PKM-GT) ini.
Semoga program kreativitas mahasiswa ini dapat memberi manfaat kepada berbagai pihak untuk menambah pengetahuan dan sebagai bahan referensi dalam bidang pemanfaatan buah serta ekstrak mengkudu. Lebih jauh harapan penulis, semoga program kreativitas mahasiswa ini dapat memotivasi berkembangnya studi dan penelitian lebih lanjut mengenai es krim buah mengkudu sebagai es krim pengobatan juga ekstrak buah mengkudu yang sangat bermanfaat untuk makanan unggas. Akhirnya penulis menyadari bahwa program kreativitas mahasiswa ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak untuk perbaikan program kreativitas mahasiswa selanjutnya.


                                                                        Surabaya, 10 Maret 2015

                                                                                                Penulis

PEMANFAATAN MENGKUDU SEBAGAI ES KRIM PENGOBATAN DAN AMPASNYA SEBAGAI MAKANAN UNGGAS
Syaifurrahman, Desy Widyaningrum, Fitria Nurul Aida
Universitas Muhammadiyah Surabaya
Ringkasan
Di Indonesia mengkudu tersebar luas dan biasanya tumbuh secara liar di pekarangan atau pinggir jalan. Pohon mengkudu dikenal sejak kawasan Aceh menyebar ke Sumatera Utara, Riau, Jambi, Palembang, Lampung, Sumbawa, Pulau Jawa, Kalimantan, Sulawesi sampai Sumba, Sumbawa, Flores, dan Irian. Dan karena kebodohan dan ketidaktahuan kita serta ketidak pedulian kita, buah mengkudu nyaris tidak mendapat perhatian. Apalagi bentuk buahnya yang cenderung buruk dan baunya yang kurang sedap menjadikan mengkudu seperti seorang penderita kusta yang tercampakan. Hanya sedikit orang yang mengonsumsinya, itu pun hanya dijadikan bahan rujak coel selingan karena bosan dengan buah lain.
Hasil riset Lembaga Pengkajian Bisnis Pangan Bogor, dari 50 perusahaan tersebut, sedikitnya 900 juta liter sari mengkudu terjual tiap bulan. Jika pada tahun 1999 omset bisnis mengkudu mencapai Rp 1,5 miliar, pada tahun 2001 menjadi Rp 40 miliar. Sedangkan di seluruh dunia, omset bisnis mengkudu mencapai angka 500 juta dolar AS. Dengan asumsi produksi setiap liter jus mengkudu membutuhkan 4-8 kg buah segar, berarti setiap bulan dibutuhkan 720-1.440 kg buah mengkudu segar untuk diolah.
Menurut Dr. Arijanto Jonosewojo, SpPD, Kepala Poliklinik Pengobatan Komplementer dan Alternatif RS Dr Soetomo Surabaya, ada banyak factor yang membuat pengobatan herba tidak berjalan sesuai harapan. Umumnya, keadaan tersebut disebabkan kurangnya pemahaman pasien mengenai tata cara mengkonsumsi herbal.
Tujuannya agar masyarakat lebih banyak mengetahui khasiat dari buah mengkudu yang bisa digunakan dalam pembuatan ice cream dan ampasnya diolah untuk pakan ternak unggas bagi para peternak.
Manfaatnya untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat dalam pengolahan buah yang jarang dipakai sebagai buah yang banyak menghasilkan manfaat dan digunakan sebagai es krim dan limbahnya digunakan sebagai pakan unggas, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam berwirausaha dan meningkatkan penghasilan peternak kecil.
Penggunaan limbah mengkudu dengan 4 level yang berbeda (0,0; 1,2; 2,4; dan 4;8g/kg) terhadap seratus ekor anak ayam umur sehari menunjukan bahwa bobot hidup ayam selama penelitian tidak nyata (P>0,05) dipengaruhi oleh perlakuan. Dimana penggunaan limbah mengkudu pada level tertinggi (4,8 g/kg) menunjukan hasil yang sama dengan kontrol, sedangkan pada level rendah (1,2 dan 2,4 g/kg) menunjukkan hasil bobot hidup yang lebih rendah.


 PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Tanaman mengkudu adalah termasuk tanaman obat yang banyak tumbuh di daerah tropis, termasuk di Indonesia. Tanaman ini dapat tumbuh di dataran rendah hingga pada ketinggian 1500 m. Tinggi pohon mengkudu dapat mencapai 3-8 m, memiliki bunga bongkol berwarna putih. Buahnya merupakan buah majemuk, yang masih muda berwarna hijau mengkilap dan memiliki totol-totol, dan ketika sudah tua berwarna putih dengan bintik –bintik hitam. Daging buah tersusun dari buah-buah batu berbentuk piramid, berwarna coklat merah. Setelah lunak, daging buah mengkudu banyak mengandung air yang aromanya seperti keju busuk. Bau itu timbul karena pencampuran antara asam kaprik dan asam kaproat (senyawa lipid atau lemak yang gugusan molekulnya mudah menguap, menjadi bersifat seperti minyak atsiri ) yang berbau tengik dan asam kaprilat yang rasanya tidak enak.
Diduga kedua senyawa ini bersifat aktif sebagai antibiotic. Klasifikasi dari tanaman mengkudu adalah kerajaan Plantae, Ordo Gentianales, Famili Rubiaceae, Genus Morinda dan spesies M. Citrifolia. Sejak jaman kuno tanaman ini digunakan sebagi obat, di Vietnam akarnya digunakan untuk mengatasi kaku-kaku dan tetanus dan terbukti melawan ketegangan arteri. Daunnya untuk menyembuhkan disentri, diare, kolik, mual-mual dan kejang-kejang, tonik dan antiseptik. Buahnya sebagai diuretik dan laksatif, digunakan juga untuk pengobatan asma dan gangguan pernapasan lainya, obat encok dan sejenis peradangan lainya.
Pengobatan herbal pun harus mengikuti tata cara agar berjalan sesuai harapan, aman dan efektif. Rupanya herbal dalam bentuk ramuan, jamu, bubuk maupun bentuk lain merupakan salah satu pengobatan tradisional yang paling banyak dilirik dalam pengobatan kanker.
Banyak yang pengobatannya lancar dan berhasil sembuh, namun ada juga yang hasil pengobatannya tidak sesuai harapannya. Ada beberapa kasus yang dialami oleh beberapa orang, sebut saja Pradi Shinta (27 tahun bukan nama sebenarnya) yang berdomisili di Semarang. Ia menyayangkan timbulnya Kristal-kristal batu di ginjal Sang Ayah. Sejak didiagnosa kanker usus besar stadium 3B enam bulan lalu, ayah Shinta memang rajin minum bubuk kunyit putih (Curcuma mangga) dan sari buah mengkudu (Morinda Citrifolia). Dokter menduga, Kristal-kristal itu muncul karena herbal yang diminum ayahnya. Sementara Risha (34 tahun, bukan nama sebenarnya) dari Semarang, merasa terlena dengan penampilan sehat Ivan, suaminya sehingga lupa memantau efektivitas ramuan herba yang diminum. Ivan seperti tidak sakit dan mengaku tubuhnya lebih nyaman sejak minum ramuan itu, jadi tetap diteruskan. Tahu-tahu Ivan batuk hebat, muntah darah dan kritis. Ternyata sel kankernya sudah menyebar dengan cepat dari stadium 2A ke stadium 4.
1.2  Tujuan
Tujuan penulisan ini adalah agar masyarakat lebih banyak mengetahui khasiat dari buah mengkudu yang bisa digunakan dalam pembuatan es krim dan limbahnya diolah untuk pakan ternak unggas bagi para peternak.
1.3 Manfaat
Manfaat penulisan ini adalah untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat dalam pengolahan buah yang jarang dipakai sebagai buah yang banyak menghasilkan manfaat dan digunakan sebagai es krim dan limbahnya digunakan sebagai pakan unggas, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam berwirausaha dan meningkatkan penghasilan peternak kecil.
GAGASAN
2.1 Sejarah Mengkudu di Indonesia
Di Indonesia mengkudu tersebar luas dan biasanya tumbuh secara liar di pekarangan atau pinggir jalan. Pohon mengkudu dikenal sejak kawasan Aceh menyebar ke Sumatera Utara, Riau, Jambi, Palembang, Lampung, Sumbawa, Pulau Jawa, Kalimantan, Sulawesi sampai Sumba, Sumbawa, Flores, dan Irian. Dan karena kebodohan dan ketidaktahuan kita serta ketidak pedulian kita, buah mengkudu nyaris tidak mendapat perhatian. Apalagi bentuk buahnya yang cenderung buruk dan baunya yang kurang sedap menjadikan mengkudu seperti seorang penderita kusta yang tercampakan. Hanya sedikit orang yang mengonsumsinya, itu pun hanya dijadikan bahan rujak coel selingan karena bosan dengan buah lain.
Untuk sekian lama, mengkudu seperti musnah dalam kehidupan orang Indonesia dan nyaris tak ada orang yang merasa kehilangan. Pohon yang tersisa pun banyak ditebang. Baru kemudian ketika para ahli mengumumkan bahwa mengkudu sesungguhnya memiliki sifat multiguna sebagai tanaman obat, kita tersentak. Mengkudu pun kini banyak dicari orang dan menjadi salah satu primadona bisnis dengan omset miliaran rupiah.
Tahun 1949, jurnal Pacific Science terbitan Hawaii mengulas pohon pendatang dari Indonesia yang hidup secara liar sejak kawasan pantai sampai ketinggian 500 meter dpl (di atas permukaan laut). Sejak kulit akarnya yang digunakan sebagai pewarna untuk menyamak kain, daun muda/pucuk batang untuk sayuran dan obat, dan terutama buahnya yang tua dan yang sudah masak, sebagai bahan baku pembuatan sari buah, dengan manfaat obat yang sangat luas dan mujarab.
Dari segi penelitian ilmiah, khasiat buah mengkudu bukan omong kosong. Serangkaian penelitian yang dilakukan oleh banyak laboratorium dan lembaga perguruan tinggi terkenal di Amerika Serikat, membuktikan keampuhan komponen berkhasiat yang terdapat di dalam sari buah mengkudu yang sudah masak. Dipelopori oleh Hawaii dan Malaysia, bisnis sari buah mengkudu kini berjalan di beberapa negara lain, termasuk Indonesia. Di Indonesia sendiri menjadi terkenal sejak pakar tanaman obat Prof. Hembing Wijayakusumah memperkenalkan mengkudu sebagai salah satu tanaman obat berkhasiat. Pada tahun 1998 perkembangan pasar mengkudu di Indonesia makin tak terbendung. Hanya dalam tempo 3 tahun, sedikitnya telah ada 50 perusahaan yang bergerak dalam bidang pengolahan mengkudu, baik skala besar (pabrikan) maupun rumah tangga (home industry).
Walau saat ini buah mengkudu sudah memiliki nilai bisnis tinggi dengan pangsa pasar yang luas, upaya mengkebunkannya baru dimulai di beberapa tempat. Secara umum buah mengkudu yang diolah oleh beberapa pabrik penghasil sari buahnya (seperti Indononi, Javanoni, Balinoni, dan sebagainya) dikumpulkan dari pohon ke pohon dari kampung ke kampung atau dari tempat ke tempat lainnya, tergantung kepada tempat tumbuhnya yang masih liar. Jangan heran kalau pada awal-awalnya harga buah mengkudu tua/masak sekitar Rp 500,- per kg, sekarang melonjak antara Rp 1.500,- sampai Rp 2.000,- per kg, begitupun jumlah dan kelangsungan pasokannya terus tersendat.
Hasil riset Lembaga Pengkajian Bisnis Pangan Bogor, dari 50 perusahaan tersebut, sedikitnya 900 juta liter sari mengkudu terjual tiap bulan. Jika pada tahun 1999 omset bisnis mengkudu mencapai Rp 1,5 miliar, pada tahun 2001 menjadi Rp 40 miliar. Sedangkan di seluruh dunia, omset bisnis mengkudu mencapai angka 500 juta dolar AS. Dengan asumsi produksi setiap liter jus mengkudu membutuhkan 4-8 kg buah segar, berarti setiap bulan dibutuhkan 720-1.440 kg buah mengkudu segar untuk diolah.
Menurut Dr. Arijanto Jonosewojo, SpPD, Kepala Poliklinik Pengobatan Komplementer dan Alternatif RS Dr Soetomo Surabaya, ada banyak faktor yang membuat pengobatan herbal tidak berjalan sesuai harapan. Umumnya, keadaan tersebut disebabkan kurangnya pemahaman pasien mengenai tata cara mengkonsumsi herbal.
2.2  Pengaruh limbah mengkudu terhadap unggas
Penggunaan limbah mengkudu dengan 4 level yang berbeda (0,0; 1,2; 2,4; dan 4;8 g/kg) terhadap seratus ekor anak ayam umur sehari menunjukan bahwa bobot hidup ayam selama penelitian tidak nyata (P>0,05) dipengaruhi oleh perlakuan. Dimana penggunaan limbah mengkudu pada level tertinggi (4,8 g/kg) menunjukan hasil yang sama dengan kontrol, sedangkan pada level rendah (1,2 dan 2,4 g/kg) menunjukkan hasil bobot hidup yang lebih rendah. Namun penelitian lanjutan yang dilakukan oleh Bintang (2008) menunjukan hasil yang berbeda dengan penelitian sebelumnya, dimana penggunaan limbah mengkudu dengan level 5 g/kg memiliki bobot hidup lebih tinggi yaitu 1325 g dibandingkan penelitian sebelumnya dengan level  4,8 g/kg yang memiliki bobot hidup 1085 g. Perbedaan bobot hidup ini disebabkan karena kandungan yang terdapat di dalam limbah mengkudu mengandung beberapa senyawa bioaktif  seperti pilifenol dan saponin. Polifenol dapat berupa bentuk antrakinon jika berhubungan dengan aktivitas metabolisme hewan. Antrakinon merupakan senyawa anti bakteri sehingga efektif untuk membasmi bakteri patogen yang terdapat di dalam saluran pencernaan unggas. Kandungan antrakinon dalam limbah mengkudu lebih tinggi (1,20 %) dibandingkan dengan lidah buaya (Bintang, 2008).
Hal di atas berbeda dengan hasil penelitian  yang dilakukan oleh Nurhayati (2005) yang menunjukkan bahwa pemberian tepung buah mengkudu pada taraf 10 % tidak nyata (P>0,05) mempengaruhi konsumsi ransum. Ini berati bahwa pada ransum tidak terjadi perubahan rasa, warna, dan bau sehingga palatabilitas pakan tidak terganggu.
Penambahan limbah mengkudu dapat memperbaiki bobot hidup unggas dikarenakan kandungan senyawa bioaktifnya yang dapat membasmi beberapa bakteri patogen dalam salauran pencernaan, sehingga penyerapan makanan menjadi lebih sempurna. Hal inilah yang menyebabkan bobot badan unggas meningkat karena lebih banyak menyerap nutrisi yang terdapat dalam pakan.
Konversi  ransum pada penelitian Bintang (2008) menunjukan hasil yang baik dimana terjadi kemiripan antara nilai konversi ransum yang diberi limbah mengkudu 5 g/kg (1,66) dengan ransum yang diberi antibiotika ZnB (1,66). Hasil diatas lebih baik dari pada penelitian sebelumnya dengan perlakuan ransum kontrol (1,72) dan limbah mengkudu 4,8 g/kg (1,63). Hal ini disebabkan karena adanya saponin dalam limbah mengkudu, dimana saponin mampu meningkatkan permeabilitas dinding sel pada usus, meningkatkan penyerapan zat makanan sehingga nilai konversi ransum yang dihasilkan lebih baik. Bintang (2007) melaporkan bahwa saponin pada kadar yang rendah dapat meningkatkan transportasi zat nutrisi antar sel, tetapi pada kadar yang tinggi dapat membunuh sel. Sehingga bioaktif limbah mengkudu dapat digunakan sebagai imbuhan pakan alternatif untuk mengganti antibiotika, karena memperbaiki efesiensi penggunaan ransum dan dapat mengurangi berbagai resiko atau resisten terhadap antibiotika.


2.3  Kolesterol Ayam Broiler yang diberi Daun Mengkudu  Fermentasi
Meningkatnya pendidikan di Indonesia mendorong masyarakat mulai menuntut produk peternakan yang aman dan sehat, salah satunya adalah daging ayam yang rendah kolesterol. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Syahruddin (2011) dengan menggunakan tepung daun mengkudu fermentasi terhadap 240 ekor anak ayam broiler umur satu hari (DOC), dengan delapan perlakuan yaitu : 0, 3, 6, 9, 12, 15, 18 dan 21%. Daun mengkudu difermentasi terlebih dahulu dengan menggunakan kapang Neurospora sitophila karena kapang ini bersifat karotenogenik ( penghasil β- karoten).
2.4 Kandungan Serat Daun Mengkudu
Buah dan daun mengkudu merupakan bahan pangan dengan kandungan gizi lengkap. Selain berbagai vitamin, protein, dan mineral, mengkudu juga mengandung xeronine, proxeronine, steroid alami, alizarin, lysin, sodium, asam kaprat, asam kaprilat, asam kaproat, arginine, antraquinone, trace elements, fenilalanin,selenium,magnesium. Di antara zat-zat gizi tersebut terdapat zat antibakteri yang dapat membunuh Pseudomonas aeruginosa, Protens morganii, Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, dan Escherichia coli (penyebab diare),Salmonella montivideo, S. scotmuelleri, S. typhii (penyebab tifus), dan Shigella dysenteriae, S. flexnerii, S. pradysenteriae, serta Staphylococcus aureus.
Senyawa scopoletin yang banyak terdapat pada mengkudu selain bersifat antibakteri, antiradang dan antialergi, juga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh (imunomodulator).
Kandungan serat kasarnya cukup tinggi sehingga pemberian pada pakan unggas harus dibatasi, mengingat ternak unggas tidak dapat mencerna serat kasar secara sempurna karena unggas tidak dapat  mengsekresi  enzim yang dapat menghidrolisis serat kasar (selulase). Pemberian limbah mengkudu sebanyak 5 g/kg ransum dapat meningkatkan efesiensi penggunaan pakan dan mampu meningkatkan bobot telur dibandingkan dengan kontrol.  Buah mengkudu yang sudah dibuat tepung dapat diberikan pada ransum ayam broiler sampai taraf 10% tanpa mempengaruhi karkas ayam pedaging.
2.5 Pemanfaatan Air Mengkudu
Air mengkudu mengandung zat aktif yang berperan menurunkan kadar lemak, yang bekerja memblok penyerapan kolesterol sehingga dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah, sehingga penambahan dalam air minum pada ayam broiler dapat menurunkan kadar lemak abdomen. Pemberian air mengkudu pada taraf 75 ml/ liter air minum tidak memperbaiki persentase berat karkas dan susut masak, namun berpengaruh positif menurunkan persentase lemak abdomen maupun kadar lemak daging.











KANDUNGAN DAN MANFAAT DARI BUAH MENGKUDU
3.1  Manfaat Buah Mengkudu
Meningkatkan kemampuan sistem kekebalan tubuh, keteraturan fungsi sel, dan regenerasi sel-sel yang rusak. Fakta bahwa mengkudu dapat digunakan dalam berbagai kondisi. Sebenarnya mengkudu dapat diaplikasikan pada berbagai hal penting dan beberapa hal penunjang lainnya. Mengkudu sangat berguna sebagai obat penyembuh karena beberapa fungsi dibawah ini :
1.      Meningkatkan energi tubuh
2.      Mengurangi rasa sakit
3.      Anti peradangan dan antitistamin
4.      Mengandung anti zat bakteri yang dapat melindungi tubuh dari  gangguan pencernaan dan jantung.
5.      Mengandung melatonoin dan serotonin yang dapat membantu mengatur jadwal tidur,mengatur suhu tubuh dan mengatur kondisi psikis.
3.2 Kandungan Buah Mengkudu
·      Zat nutrisi: secara keseluruhan mengkudu merupakan buah makanan bergizi lengkap. Zat nutrisi yang dibutuhkan tubuh, seperti protein, viamin, dan mineral penting, tersedia dalm jumlah cukup pada buah dan daun mengkudu. Selenium, salah satu mineral yang terdapat pada mengkudu merupakan antioksidan yang hebat.
·      Berbagai jenis senyawa yang terkandung dalam mengkudu : xeronine, plant sterois,alizarin, lycine, sosium, caprylic acid, arginine, proxeronine, antra quinines, trace elemens, phenylalanine, magnesium, dll.
·      Terpenoid. Zat ini membantu dalam proses sintesis organic dan pemulihan sel-sel tubuh.
·      Zat anti bakteri. Zat-zat aktif yang terkandung dalam sari buah mengkudu itu dapat mematikan bakteri penyebab infeksi, seperti Pseudomonas aeruginosa, Protens morganii, Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, dan Escherichia coli. Zat anti bakteri itu juga dapat mengontrol bakteri pathogen (mematikan) seperti Salmonella montivideo, S . scotmuelleri, S . typhi, dan Shigella dusenteriae, S . flexnerii, S . pradysenteriae, serta Staphylococcus aureus.
·      Scolopetin. Senyawa scolopetin sangat efektif sebagi unsur anti peradangan dan anti-alergi.
·      Zat anti kanker. Zat-zat anti kanker yang terdapat pada mengkudu paling efektif melawan sel-sel abnormal.
·      Xeronine dan Proxeronine. Salah satu alkaloid penting yang terdapt di dalam buah mengkudu adalah xeronine. Buah mengkudu hanya mengandung sedikit xeronine, tapi banyak mengandung bahan pembentuk (precursor) xeronine alias proxeronine dalam jumlah besar. Proxeronine adalah sejenis asam nukleat seperti koloid-koloid lainnya. Xeronine diserap sel-sel tubuh untuk mengaktifkan protein-protein yang tidak aktif, mengatur struktur dan bentuk sel yang aktif.

3.3 Aplikasi es krim mengkudu dan limbah mengkudu
Es krim mengkudu dibuat dari bahan es krim biasa seperti dipasaran, namun ditambahi dengan kandungan mengkudu di dalam es krim tersebut. Yang membedakan es krim mengkudu ini dengan es krim yang lain yaitu es krim biasanya membuat batuk, tetapi untuk es krim mengkudu ini dapat mengobati batuk. Dari khasiat buah mengkudu yang bermacam macam dikombinasikan dengan es krim yang nikmat sehingga anak anak pun dapat mengkonsumsi es krim mengkudu ini tanpa ada efek yang dapat menyebabkan batuk. Selain itu dilihat dari khasiat dan kegunaan mengkudu, es krim mengkudu ini dapat di konsumsi sebagai obat yang tidak pahit justru menjadi obat yang membuat orang tidak malas untuk mengkonsumsinya yaitu pengidap kanker dan lain sebagainya.
Limbah mengkudu dapat di aplikasikan sebagai makanan bagi unggas yang berkhasiat untuk manfaat penggunaan mengkudu dalam pakan dan air minum ternak dapat menggantikan antibiotika yang sering digunakan untuk meningkatkan produktifitas ternak unggas. Banyak peternak yang menggunakan antibiotika yang berlebih sehingga dapat membahayakan,  karena penggunaan antibiotika yang tidak sesuai dengan dosis yang dianjurkan dapat membahayakan konsumen yang mengkonsumsi produk tersebut yakni timbulnya bakteri yang resisten terhadap antibiotika.












KESIMPULAN
Sejak jaman kuno tanaman ini digunakan sebagi obat, di Vietnam akarnya digunakan untuk mengatasi kaku-kaku dan tetanus dan terbukti melawan ketegangan arteri. Daunnya untuk menyembuhkan disentri, diare, kolik, mual-mual dan kejang-kejang, tonik dan antiseptik. Buahnya sebagai diuretik dan laksatif, digunakan juga untuk pengobatan asma dan gangguan pernapasan lainya, obat encok dan sejenis peradangan lainya.
Banyak sekali manfaat dari buah mengkudu, namun jarang sekali masyarakat yang tidak mengetahuinya. Bau dan rasanya juga sangat tidak disuka oleh masyakarat. dari situ kami membuat es krim mengkudu untuk mengaplikasikan manfaat dari buah engkudu tersebut.
Penambahan limbah mengkudu dapat memperbaiki bobot hidup unggas dikarenakan kandungan senyawa bioaktifnya yang dapat membasmi beberapa bakteri patogen dalam salauran pencernaan, sehingga penyerapan makanan menjadi lebih sempurna. Hal inilah yang menyebabkan bobot badan unggas meningkat karena lebih banyak menyerap nutrisi yang terdapat dalam pakan.








DAFTAR PUSTAKA
Bangun, A.P., 2002. Prospek pemasaran tanaman obat mengkudu dalam rangka mendukung medis.
Barani, A.M., 2002. Pengembangan agribisnis tanaman obat di Indonesia. Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian. Deptan, Jakarta.
Kemala, S., Sudiarto, E.R. Pribadi, J.T. Yuhono, Yusron, M. Ludi, M., Mono, R., B. Waskito dan Hera N., 2003. Serapan, Pasokan dan Pemanfaatan Tanaman Obat di Indonesia. Laporan akhir tahun bagian proyek pengkajian teknologi pertanian partisipatif Balittro. Bogor.
Wijayakusuma, H.M., H.S. Dalimarta, A.S. Wirian, T. Yaputra, dan B. Wibowo. 1992. Tanaman berkhasiat obat di Indonesia.
Rukmana, R. 2002. Mengkudu Budi Daya dan Prospek Agribisnis. Kanisius. Yogyakarta.
Santoso B.H. 2008. Ragam dan Khasiat Tanaman Obat. Agro Media Pustaka. Jakarta.


 LAMPIRAN

Boidata Ketua Dan Anggota
KETUA KELOMPOK
A.    IDENTITAS DIRI
1.
Nama Lengkap
Syaifurrahman
2.
Jenis Kelamin
Laki – Laki
3.
Program Studi
D3 Keperawatan
4.
NIM
20130660028
5.
Tempat dan Tanggal Lahir
Surabaya, 4 November 1995
6.
E-mail
7.
Nomer Telepon/HP
085730359974
B.     RIWAYAT PENDIDIKAN

SD
SMP
SMA
Nama Institusi
SDN KEDUNG COWEK 1 SURABAYA
SMP WACHID HASYIM 1 SURABAYA
SMAN 7 SURABAYA
Jurusan


IPA
Tahun Masuk - Lulus
2001 - 2006
2007 - 2009
2010 - 2012




 













                                                                             
ANGGOTA 1
A.    IDENTITAS DIRI
1.
Nama Lengkap
Desy Widyaningrum
2.
Jenis Kelamin
Perempuan
3.
Program Studi
D3 Kebidanan
4.
NIM
20130661041
5.
Tempat dan Tanggal Lahir
Wonogiri, 10 Desember 1995
6.
E-mail
7.
Nomer Telepon/HP
085725656162
B.     RIWAYAT PENDIDIKAN

SD
SMP
SMA
Nama Institusi
SDN 1 SEMBUKAN, WONOGIRI
SMPN 1 SIDOHARJO, WONOGIRI
SMK BHAKTI MULIA WONOGIRI
Jurusan
-
-
FARMASI
Tahun Masuk - Lulus
2001 - 2006
2007 - 2009
2010 - 2012






 









ANGGOTA 2
A.    IDENTITAS DIRI

1.
Nama Lengkap
Fitria Nurul Aida
2.
Jenis Kelamin
Perempuan
3.
Program Studi
D3 Kebidanan
4.
NIM
20130661030
5.
Tempat dan Tanggal Lahir
Surabaya, 26 Februari 1995
6.
E-mail
7.
Nomer Telepon/HP
083856719553
A.    RIWAYAT PENDIDIKAN


SD
SMP
SMA
Nama Institusi
SDN TENGGILIS MEJOYO 2 SURABAYA
SMPN 17 SURABAYA
SMAN 20 SURABAYA
Jurusan
-
-
IPA
Tahun Masuk - Lulus
2001 - 2006
2007 - 2009
2010 - 2012








 
















BIODATA DOSEN PENDAMPING

1
Nama Lengkap
Rachmawati Ika,S.ST,M.Kes
2
JenisKelamin
Perempuan
3
NIDN
0723117502
4
Alamat Rumah
Jl. Kendung 3/90, Surabaya
No. Telp. 085732448543
5
Riwayat Pendidikan
SDN Asem Rowo I Surabaya (1982-1988)
SMP Tasbaya Surabaya (1988-1991)
SPK Sutomo Surabaya (1991-1994)
PPB Sutomo Surabaya (1994-1995)
Akbid Sutomo Surabaya (1999-2001)
D4 Sutomo Surabaya (2007-2008)
S2 UNS (Universitas Negeri 11 Maret Surakarta Jurusan MKK minatnya PDPK (2009-2010)
6
Beberapa Karya Ilmiah
1. Hubungan Motivasi dengan Prestasi Belajar
2. Hubungan antara Pembelajaran Exposisi dengan Pembelajaran Inquri terhadap Proses dan Motivasi pada Kuliah Patologi Kebidanan
3. Hubungan Tingkatan Pengetahuan dengan K4
      








0 comments:

Post a Comment